TOBA-Menjelang revalidasi Geopark Kaldera Toba, Komite Nasional Geopark Indonesia yang juga merupakan perwakilan Asia Pasifik Geopark Network untuk Indonesia melakukan kunjungan pra revalidasi ke sejumlah Geosite yang ada di Geopark Kaldera Toba
“Revalidasi Geopark Kaldera Toba tersebut direncanakan akan berlangsung sejak 31 Juli sampai 5 Agustus 2023, ”ujar Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba Jimmy Bernando Panjaitan melalui Kepala Divisi Komunikasi Publik Anderson Situmeang, Jumat 14 Juli 2023
Dalam keterangan resminya, Divisi Komunikasi Publik Badan Pelaksana Otorita Danau Toba juga menjelaskan, pra revalidasi atau pre assessment ini dilakukan sejak 11-14 Juli 2023 yang langsung dipimpin Tim pra revalidasi, Yunus Kusumahbrata, Ph.D dan Akhyarrudin Yusuf dari Dewan Pakar Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI).
Menurut Yunus Kusumahbrata, Ph.D, kunjungan ke Kawasan Geopark Kaldera Toba untuk evaluasi terhadap usulan rute perjalanan yang akan disampaikan kepada Asesor yang berasal dari UNESCO Global Geopark (UGG) yang nantinya akan dihadiri Chairman Asia Pasifik Geopark Network (APGN) Prof Jin Xiaochi dari Cina dan Dr. Soo Jae Lee, Ketua Jejaring/Chairman Geopark Korea Selatan.
Yunus juga menjelaskan kedatangan mereka untuk melihat perkembangan dari Unesco Global Geopark Kaldera Toba setelah ditetapkan sebagai Unesco Global Geopark 2020 yang lalu, dan TC UGG sudah menyusun rute perjalanan untuk melihat perkembangan
“Dalam melakukan verifikasi ini, beberapa Geo point yang terletak dibeberapa Kabupaten akan dikunjungi untuk melihat rute mana yang dinilai paling menarik dan memungkinkan untuk dikunjungi dengan waktu assessment yang terbatas.
“Harapannya dengan verifikasi awal dari kami dan melibatkan beberapa stakeholder seperti TC UGGp, Pemprov Sumut, Kemenkomarves, Kementerian Pariwisata serta BPODT dapat memberikan rute perjalanan serta persiapan terbaik di Geo point yang akan dikunjungi oleh asesor, ”ujar Yunus
Ia juga mengharapkan dengan segala perbaikan-perbaikan yang sedang dikerjakan Geopark Kaldera Toba kita bisa lolos kembali mendapat predikat serta dukungan para pihak terkait, harapannya Geopark Kaldera Toba bisa lolos kembali, ” ujar Yunus
Baca juga:
10 Destinasi Terbaik di Kebumen
|
Yunus menambahkan kedatangan para Asesor pada tanggal 1-5 Agustus 2023. Tahun 2020 Geopark Kaldera Toba ditetapkan masuk UGG, sehingga setelah 4 tahun kewajiban kita melakukan laporan progress dan mereka akan datang setelah membaca seluruh laporan yang akan kita sampaikan kepada UNESCO Global Geopark. Mereka akan melakukan revalidasi setelah beberapa dokumen yang telah kita berikan.
“Kita akan menyajikan beberapa tempat atau lintasan terbaik dan unggulan yang cukup memiliki harapan untuk lolos revalidasi. Dengan mendapatkan Kembali predikat UNESCO untuk Kaldera Toba, kita akan membuka pintu untuk bekerjasama dengan jejaring internasional. Geopark berada di kurang lebih 52 negara dan terdapat 170 UGG di dunia, sehingga akan memberikan promosi geopark kaldera Toba ke seluruh dunia. Kewajiban kita mengangkat dan mempromosikan dengan warisan geologi, warisan keanekaragaman hayati dan kebudayaan yang luar biasa di Danau Toba, ” tambahnya.
Sementara itu, Mangindar Simbolon selaku Ketua Harian Toba Caldera Unesco Global Geopark mengatakan kunjungan Tim Pra Revalidasi dari Komite Nasional Geopark Indonesia yang turun ke kawasan Geopark Kaldera Toba untuk melihat persiapan dan memberikan masukan terhadap persiapan sebelum Asesor datang.
"Kita telah melihat beberapa lokasi yang sudah dipersiapkan untuk dikunjungi Asesor UNESCO. Dengan keterbatasan waktu, tidak semua lokasi dikunjungi sehingga beberapa lokasi saja yang direkomendasikan untuk dikunjungi. Mulai dari Muara, Tipang, Tele dan Pusat Informasi Geopark Kaldera Toba, Hariara Pohan, Kampung Ulos Lumban Suhi Toruan, Pantai batu hoda, rumah kaca, Huta Siallagan, Taman Eden, Kawasan Toba Caldera Resort dan Monkey Forest Sibaganding, ” ujar Ketua Harian Mangindar.
Mangindar menambahkan tujuannya agar Pariwisata di Kawasan Danau Toba yang berbasis alam, budaya dan berkelanjutan serta ramah lingkungan yang merupakan bagian sustainable development goals yang merupakan kesepakatan dunia untuk pembangunan ke depan. Dalam revalidasi ini merupakan tahap pertama karena kita telah diterima pada tahun 2020. Harapan kita hasil penilaian ini mendapat Green Card.
“Kita sudah berupaya untuk mendapat rekomendasi yang akan didapatkan dari UNESCO Global Geopark. Geopark Kaldera Toba sudah menjadi Destinasi Pariwisata sejak dulu, hanya saja masyarakat kita harus dibenahi agar menjadi pelaku pariwisata yang baik dan benar, agar partisipasi masyarakat meningkat dan pada akhirnya ekonomi masyarakat menjadi lebih baik, ”
Menurut Direktur Utama BPODT Jimmy Panjaitan, Badan Pelaksana Otorita Danau Toba sangat mendukung penuh penetapan Kembali Geopark Kaldera Toba sebagai UNESCO Global Geopark. Hal ini sangat menjadi penarik bagi promosi Danau Toba di kancah internasional untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara.
“Mendapatkan predikat dari UNESCO bukanlah hal yang mudah, tetapi pada penetapan pertama di tahun 2020 kita sudah mampu untuk mendapatkan penetapan tersebut, sekarang tugas kita adalah mempertahankannya. Saya berharap seluruh stakeholder yang ada di Sumatera Utara khususnya Danau Toba dapat Bersatu padu untuk memberikan hasil terbaik dan mensukseskan kegiatan ini., ” ujar Jimmy.
Dirinya juga menambahkan Badan Pelaksana Otorita Danau Toba berkomitmen penuh dalam mendukung pelaksanaan assessment ini sehingga Danau Toba tetap mendapat predikat UNESCO Global Geopark, sehingga warisan taman bumi di Danau Toba tetap diakui oleh dunia internasional.
Dalam kegiatan pre revalidasi ini turut dihadiri oleh Kementerian Koordinator bidang Maritim dan Investasi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Utara, BPODT dan beberapa pengurus Toba Caldera Unesco Global Geopark.(Karme, rel)